DIRGAHAYU TENTARA NASIONAL INDONESIA KE-70 "BERSAMA RAKYAT TNI KUAT | DIRGAHAYU TENTARA NASIONAL INDONESIA KE-70 "BERSAMA RAKYAT TNI KUAT | DIRGAHAYU TENTARA NASIONAL INDONESIA KE-70 "BERSAMA RAKYAT TNI KUAT | DIRGAHAYU TENTARA NASIONAL INDONESIA KE-70 "BERSAMA RAKYAT TNI KUAT | DIRGAHAYU TENTARA NASIONAL INDONESIA KE-70 "BERSAMA RAKYAT TNI KUAT | DIRGAHAYU TENTARA NASIONAL INDONESIA KE-70 "BERSAMA RAKYAT TNI KUAT

Minggu, 16 September 2012

Sabtu, 01 September 2012

Selamat Datang Embraer EMB-134 Super Tucano


Alutsista Terbaru, 4 Super Tucano, Tiba di Halim
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Empat unit pesawat tempur taktis Super Tucano EMB-314 buatan pabrikan Embraer Brasil tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (1/9). Kehadiran empat pesawat itu akan memperkuat Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang.

Empat pesawat yang memiliki kemampuan serang antigerilya itu diawaki oleh delapan orang pilot, yakni Capt Carlos Alberto (team leader)/Capt Almir Suman, Capt Carlos Moreira/Capt Marco Antonio, Capt Airon/Capt Eduardo Torres, Capt Willian Souza/Capt Carlos Eduardo. Mereka disambut oleh Wakil Kepala Staf TNI Angkat Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Dede Rusamsi.

Keempat pesawat Super Tucano yang diberi Nomor Ekor TT-3101, 3102, 3103, 3104 dengan desain moncong berwarna merah yang diterbangkan dari Lanud Suwondo, Medan.

Sebelumnya keempatnya diberangkatkan dari pabrik Embraer Brasil dengan "Farry Flight" melalui rute Brasil, Spanyol, Maroko, Italia, Yunani, Mesir, Qatar, Oman, India, Thailand baru menuju Medan. Kemudian dari Medan menuju Lanud Halim Perdanakusuma.

"Jam terbang dari Brasil hingga ke Medan sekitar 54 jam, 35 menit selama kurun 14 hari penerbangan. Sebelum diterbangkan ke Indonesia keempat pesawat telah mendapat pemeriksaan meliputi klarifikasi dokumen, pencocokan komponen pesawat, interior pesawat dan uji terbang pesawat yang melibatkan personel ahli dan penerbang uji TNI AU," kata Wakasau.

Kemudian, keempat pesawat buatan Brasil itu akan meninggalkan Halim pada Minggu (2/9) menuju home base-nya di Lanud Abdulrachman Saleh (Malang).

Keberadaan Super Tucano tersebut untuk menggantikan pesawat latih tempur sebelumnya yakni OV 10 Bronco yang kini dikandangkan (grounded) oleh Markas Besar (Mabes) TNI AU.
EMB-314 Super Tucano merupakan pesawat latih kemampuan Counter Insurgency (COIN) atau pesawat serang antigerilya, pendukung tugas udara jarak dekat, yang memiliki mesin tunggal Turboprop Pratt dan Whitney PT6A-68C berdaya 1600 tenaga kuda.

Pesawat itu memiliki berat maksimum 5,4 ton dan mampu membawa senjata seberat 1.550 Kg dengan menggunakan bahan bakar avtur.
Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sumber: Antara
 http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/09/01/m9nu6g-alutsista-baru-4-super-tucano-tiba-di-halim
 

Selamat Bertugas KRI Klewang 625


Kapal Siluman KRI Klewang Akan Ditempatkan Di Armatim

TEMPO.CO, Banyuwangi - Wakil Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Pertama Sayyid Anwar, mengatakan Kapal Cepat Rudal Trimaran KRI Klewang 625 akan ditempatkan di Armada Timur, Surabaya.

Meskipun begitu, kata dia, kapal bisa dioperasikan di seluruh kawasan di Indonesia sesuai kebutuhan. "Operasinya bisa di kawasan barat atau timur sesuai dengan kebutuhan," kata dia usai meluncurkan KCR Trimaran di galangan kapal PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi, Jumat, 31 Agustus 2012.

Menurut Sayyid Anwar, KCR Trimaran ini berfungsi sebagai kapal perang. Kapal ini dilengkapi empat peluru kendali dengan daya jelajah hingga radius 120 kilometer. KRI Klewang juga diklaim memiliki teknologi khusus sehingga tidak dapat dideteksi radar musuh.

Kapal supercanggih yang dimiliki TNI AL ini merupakan pertama di Indonesia yang dibuat oleh perusahaan dalam negeri. Bahkan, PT Lundin menyatakan kapal ini merupakan yang pertama di kawasan Asia.

KRI Klewang memiliki panjang 63 meter, bobot 53,1 GT, dengan mesin utama 4x marine engines MAN nominal 1.800 PK sehingga mampu melesat dengan kecepatan maksimal 35 knot. TNI AL memesan kapal tersebut seharga Rp 114 miliar yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sejak tahun 2009 hingga 2011.

Pemilik PT Lundin Industry Invest, John Ivar Alan Lundin, mengatakan perencanaan hingga realisasi kapal ini membutuhkan waktu lima tahun. PT Lundin membutuhkan waktu 2,5 tahun untuk melakukan riset ke berbagai negara dan 2,5 tahun sisanya untuk pembuatan. "Saya sangat senang akhirnya selesai. Ini merupakan mimpi lama saya," kata dia.

Bahan utama kapal ini menggunakan serat karbon yang sebagian besar diimpor dari Cina. Teknologi kapal yang tidak terdeteksi tersebut sudah lebih dulu diaplikasikan di Selandia Baru dan Amerika.

PT Lundin didirikan di Banyuwangi tahun 2001 silam oleh Jhon Ivar. Pria berusia 43 tahun tersebut berasal dari Swedia dan merupakan keturunan keluarga pembuat kapal perang di Swedia bernama Sweed Sweap.

 Dia mendirikan galangan kapal di Banyuwangi setelah menikah dengan Lisa, perempuan asal Banyuwangi pada 1997 silam. Selain melayani kapal perang dalam negeri, PT Lundin juga banyak mengekspor kapal militer ke Malaysia .


IKA NINGTYAS

 http://www.tempo.co/read/news/2012/08/31/078426676/Kapal-Siluman-KRI-Klewang-Ditempatkan-di-Armatim

Minggu, 12 Agustus 2012

Kekuatan Kapal Selam Di Negara-Negara Kawasan Asia Pasifik

Berikut ini dijabarkan mengenai jumlah kapal selam militer di kawasan Asia Pasifik pada sekitar tahun 2009 dan proyeksi pengadaan selanjutnya sampai tahun 2025 mendatang.


www.heritage.org

Dibawah ini adalah grafik dari REUTERS yang membahas tentang kapal selam bertenaga nuklir milik Angkatan Laut India.
http://www.chinadaily.com.cn/world/images/attachement/jpg/site1/20090727/0013729e45180bd722f701.jpg

Jumat, 10 Agustus 2012

Presiden SBY : Peningkatan dan Modernisasi Alutsista Untuk Meningkatkan Kemampuan Pertahanan


Jakarta, DMC - Peningkatan alutsista dan modernisasi TNI dalam kurun waktu lima tahun yang dilakukan secara besar-besaran mendapat reaksi dari sejumlah pihak di tingkat internasional. Meski demikian peningkatan alutsista ini tidaklah berniat untuk melakukan tindakan agresi yang menyimpang dari semangat ASEAN. Peningkatan dan modernisasi alutsista ini karena semata-mata ingin meningkatkan kemampuan pertahanan baik dari tugas operasi perang terlebih lagi banyak sekali terdapat tugas operasi selain perang yang harus dilakukan.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan pers usai rapat koordinasi dengan Menhan, bersama jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid 2 bidang Polhukam, Panglima TNI dan Kapolri, Kamis (9/8) di  Mabes TNI, Cilangkap Jakarta.
Konvoi Panser

Sementara itu, dalam peningkatan alutsista Presiden menginginkan untuk memiliki alutsista yang berkelas dunia melalui kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Oleh karena itu pemerintah akan terus mendukung pengembangan program industri pertahanan dalam negeri dengan memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan riset dan pengembangan dalam rangka menopang industri pertahanan.
KRI Diponegoro 365

"Agar tidak tergantung dari luar lagi, maka pemerintah terus meningkatkan dan mengembangkan industri pertahanan sehingga Indonesia akan mandiri, namun  dipertimbangan juga dari sisi ekonomi dan bisnisnya, " jelas Presiden SBY.
Skadron Sukhoi TNI AU

Sehubungan peningkatan alutsista, pemerintah juga memberikan dorongan dengan meningkatkan anggaran pertahanan yang cukup signifikan pada setiap tahunnya. Menurut Presiden peningkatan anggaran pertahanan ini seiring dengan kondisi ekonomi saat ini juga terus meningkat, sehingga memungkinkan untuk membangun alutsista tersebut. Disampaikan Presiden mengenai peningkatan anggaran pertahanan ini yang dimulai dari Tahun 2004 sebesar 21,7 Triliun, Tahun 2009, 33,67 Triliun, Tahun 2012 sebesar 72,54 Triliun dan untuk tahun 2013 bisa dialokasikan sekitar 77 Triliun rupiah.
Satuan 81 Gultor - Kopassus TNI AD

Presiden SBY menghimbau kepada jajaran Kemhan dan TNI untuk pengadaan alutsista ini dilakukan dengan mekanisme dan prosedur yang benar, sehingga mampu mencegah terjadinya penyimpangan dan penggelembungan anggaran pertahanan.

“Saya berpesan kepada jajaran Kemhan dan TNI agar peningkatan anggaran yang cukup signifikan harus direncanakan dengan baik dan dikelola sebaik-baiknya dan cegah penyimpangan, karena kalau terjadi penyimpangan maka akan timbul masalah” Harap Presiden SBY.
Tidak hanya dari pengelolaan anggaran, namun menurut Presiden setiap pengadaan alutsista maka harus terdapat kehandalan dari segi sistem dan teknologinya sehingga didalam penggunaannya dapat mendukung pelaksanaan operasi gabungan kearah yang lebih efektif. (MAW/SR).

Minggu, 15 Juli 2012

6 Model Blackerry OS7 Resmi Digunakan Dilingkungan Departemen Pertahanan Amerika Serikat


Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau yang lebih dikenal dengan Pentagon (karena bentuk gedung departemennya) menyetujui penggunaan 6 model smartphone terbaru buatan Research In Motion (RIM) yaitu Blackberry yang menggunakan sistem operasi OS 7 sebagai alat komunikasi yang digunakan dilingkungan Pentagon. Berikut adalah 6 model Blackberry OS 7 yang disetujui Pentagon:

 Blackberry Bold 9900 Dakota
Blackberry Torch 9810


 Blackberry 9860 & Blackberry 9850
Blackberry Curve 9360


 http://www.torontosun.com/2012/05/09/pentagon-approves-use-of-blackberry-7-models




           




Jumat, 13 Juli 2012

Rilis Logo dan Tema Resmi HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-67


Sekretariat Negara Republik Indonesia melalui website nya www.setneg.go.id telah resmi merilis logo dan tema Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-67 Tahun 2012

Senin, 09 Januari 2012

Membangun Pertahanan Negara Kepulauan


Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Menurut data Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004, Indonesia memiliki 17.504 buah dan tidak semuanya dihuni penduduk. Pulau yang dihuni penduduk pun, pembangunannya tidaklah merata. Terutama pulau-pulau di ujung negeri Republik Indonesia.

Pulau-pulau yang tersebar itu dipisahkan oleh lautan yang luasnya 3.257.483 km2 (belum termasuk perairan ZEE). Panjang garis pantainya mencapai 81.497 km2; merupakan garis pantai terpanjang di dunia. Jika ditambah dengan ZEE, maka luas perairan Indonesia sekitar 7,9 juta km2 atau 81% dari luas keseluruhan.

Menyadari luasnya wilayah RI, sepertinya postur pertahanan RI seharusnya berorientasi pada kelautan. Dengan meningkatkan kemampuan yang dimiliki Angkatan Laut, dan juga Angkatan Udara. Karena laut dan udara adalah "halaman depan" RI selain juga perbatasan darat. Untuk menjaga "halaman depan" RI ini tak lain dan tak bukan adalah kekuatan Angkatan Laut yang sanggup menjaga wilayah perairan RI dari berbagai ancaman dan gangguan, seperti bajak laut di selat Malaka yang tidak hanya meresahkan Indonesia, tetapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Diperlukan juga Angkatan Udara yang mempu menciptakan air supperiority di wilayah Asia Tenggara agar mampu men-cover setiap jengkal wilayah NKRI termasuk lautannya sekaligus menciptakan efek "detterence" bagi pihak-pihak yang berniat mengganggu kedaulatan RI.

Sekian,

Suryadinata Putra

Ketegangan Iran vs Armada Ke-5 US Navy Di Selat Hormuz Dan Dampaknya Bagi Indonesia


Andai sanksi penolakan terhadap ekspor minyak mentah Iran terlaksana, Pemerintah Iran langsung menutup Selat Hormuz. "Ini strategi kami untuk menentang sanksi pihak musuh," begitu kata seorang Komandan Garda Revolusi Iran Ali-Ashraf Nouri sebagaimana warta media lokal Khorazan, kemarin. (KOMPAS, 2012/01/09)


Om Swastyastu,

Selat Hormuz, adalah selat yang memisahkan Iran dengan Uni Emirat Arab. Selat ini terletak antara Teluk Oman dan Teluk Persia. Pada titik tersempit, lebar Selat Hormuz hanya mencapai 54 km. Selat ini merupakan satu-satunya jalur untuk mengirim minyak keluar Teluk Persia. Menurut U.S. Energy Information Administration, setiap hari 15 kapal tanker yang membawa 16,5 hingga 17 juta barel minyak bumi melalui selat ini.

Jadi selat Hormuz bukan sekedar selat yang memisahkan dua negara, tapi lebih dari itu, selat ini adalah selat yang sangat vital bagi kepentingan dunia karena minyak-minyak Timur Tengah yang akan dikirim ke negara-negara di luar Arab harus melalui selat ini, tanpa terkecuali minyak yang akan dikirim ke negara-negara Eropa dan tentu saja Indonesia.

Iran yang mengetahui betapa vitalnya selat ini bagi kestabilan minyak dunia dan tentunya ekonomi, memanfaatkan "potensi" selat Hormuz untuk melakukan strategi defensif apabila Iran dikenai sanksi-sanksi oleh internasional. Strategi Iran ini tentunya sangat berbahaya bagi negara-negara yang menggantungkan stok minyaknya pada Timur Tengah karena dapat menjadi jurus defensif plus menekan balik dunia internasional.

Amerika Serikat yang menyadari efek penutupan selat Hormuz oleh Iran langsung merespons dengan menekan Iran secara diplomatik dan juga secara militer, dengan mengirim US Navy 5th Fleet dengan dilengkapi kapal induk bertenaga nuklir USS John C. Stennis yang mengangkut puluhan pesawat yang dapat mendukung kepentingan AS di selat Hormuz dan bahkan dapat menghadirkan air supperiority AS di wilayah udara selat Hormuz dan sekitarnya.

Inggris pun tak tinggal diam menghadapi ancaman Iran. Menteri Pertahanan Inggris, Phillip Hammond mengatakan siap memerintahkan Royal Navy untuk memberangkatkan HMS Daring, sebuah kapal perang jenis destroyer berteknologi siluman paling gres yang dimiliki Royal Navy. Dengan panjang 152, 4 meter dan bobot sekitar 8.000 ton, HMS Daring sanggup mengangkut helikopter seukuran Chinook.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Presiden SBY telah mengirim surat ke PBB terkait memanasnya situasi di selat tersebut. Indonesia menyadari arti penting selat itu. Pasalnya, minyak yang diolah pada kilang Cilacap, Jawa Tengah (kilang minyak terbesar di Indonesia) diimpor dari Timur Tengah dan didatangkan melalui selat Hormuz. Karena itu, jika selat Hormuz ditutup oleh Iran, otomatis, minyak yang akan diolah pada kilang Cilacap, tidak terpenuhi sehingga kilang tersebut tidak beroperasi. Dan efeknya akan sangat besar, masyarakat akan mengantre untuk mendapatkan BBM karena pasokan BBM yang menjadi sulit, dan tidak menutup kemungkinan ekonomi Indonesia akan kolaps akibat kelangkaan BBM.

Oleh karena itu sebaiknya pemerintah Indonesia mulai memperhatikan secara lebih serius perkembangan geopolitik di selat Hormuz karena menyangkut kepentingan nasional bangsa Indonesia dengan terus mengupayakan perdamaian pihak-pihak yang bertikai sesuai dengan kutipan bunyi pembukaan UUD 1945 yaitu ikut menjaga perdamaian dunia demi kepentingan bersama.

Sekian,

Suryadinata Putra