Jakarta, DMC - Peningkatan alutsista dan modernisasi TNI dalam kurun waktu lima tahun yang dilakukan secara besar-besaran mendapat reaksi dari sejumlah pihak di tingkat internasional. Meski demikian peningkatan alutsista ini tidaklah berniat untuk melakukan tindakan agresi yang menyimpang dari semangat ASEAN. Peningkatan dan modernisasi alutsista ini karena semata-mata ingin meningkatkan kemampuan pertahanan baik dari tugas operasi perang terlebih lagi banyak sekali terdapat tugas operasi selain perang yang harus dilakukan.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan pers usai rapat koordinasi
dengan Menhan, bersama jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB)
jilid 2 bidang Polhukam, Panglima TNI dan Kapolri, Kamis (9/8) di Mabes
TNI, Cilangkap Jakarta.
Konvoi Panser |
KRI Diponegoro 365 |
"Agar tidak tergantung dari luar lagi,
maka pemerintah terus meningkatkan dan mengembangkan industri pertahanan
sehingga Indonesia akan mandiri, namun dipertimbangan juga dari sisi
ekonomi dan bisnisnya, " jelas Presiden SBY.
Skadron Sukhoi TNI AU |
Sehubungan peningkatan alutsista,
pemerintah juga memberikan dorongan dengan meningkatkan anggaran
pertahanan yang cukup signifikan pada setiap tahunnya. Menurut Presiden
peningkatan anggaran pertahanan ini seiring dengan kondisi ekonomi saat
ini juga terus meningkat, sehingga memungkinkan untuk membangun
alutsista tersebut. Disampaikan Presiden mengenai peningkatan anggaran
pertahanan ini yang dimulai dari Tahun 2004 sebesar 21,7 Triliun, Tahun
2009, 33,67 Triliun, Tahun 2012 sebesar 72,54 Triliun dan untuk tahun
2013 bisa dialokasikan sekitar 77 Triliun rupiah.
Satuan 81 Gultor - Kopassus TNI AD |
Presiden SBY menghimbau kepada jajaran
Kemhan dan TNI untuk pengadaan alutsista ini dilakukan dengan mekanisme
dan prosedur yang benar, sehingga mampu mencegah terjadinya penyimpangan
dan penggelembungan anggaran pertahanan.
“Saya berpesan kepada jajaran Kemhan dan
TNI agar peningkatan anggaran yang cukup signifikan harus direncanakan
dengan baik dan dikelola sebaik-baiknya dan cegah penyimpangan, karena
kalau terjadi penyimpangan maka akan timbul masalah” Harap Presiden SBY.
Tidak hanya dari pengelolaan anggaran,
namun menurut Presiden setiap pengadaan alutsista maka harus terdapat
kehandalan dari segi sistem dan teknologinya sehingga didalam
penggunaannya dapat mendukung pelaksanaan operasi gabungan kearah yang
lebih efektif. (MAW/SR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar